Banda Aceh-Sabang: Wisata Sejarah dan Pantai yang Membahana

Masih suasana lebaran, saya masih berada di Medan, libur lebaran kali ini saya pergi ke Aceh, ya saya belum pernah ke Sabang sebelumnya jadi ya sekalian saja, dengan 4 hari 4 malam perjalanan menuju 2 kota itu, maka ini dia rangkumannya.


1. Kota Banda Aceh

Siapa yang tak tau sejarah 2004 yang melanda Banda Aceh, Tsunami yang begitu besarnya sehingga menjadi berita dunia, dan seluruh dunia mendatangi Banda Aceh kala itu untuk berduyun-duyun membantu kota tersebut untuk bangkit lagi, Baiklah setelah 21 tahun berlalu, saya mengunjungi beberapa tempat yang menarik, yang biasa dikunjungi turis untuk berwisata sejarah di kota ini.

Untuk diketahui, selama kedatangan saya di sana yang agak buat terkejut adalah budaya warung kopi dan orang-orang yang minum kopi, boleh dibilang mereka sangat aktif untuk datang ke warung kopi, maklum saja ada banyak sekali warung kopi, yang ukurannya sangat besar mungkin dapat menampung 100 orang sekali duduk dan jumlahnya banyak, dari mulai selepas solat subuh mereka sudah datang ke warung kopi sampai pukul 11 hampir tengah hari, masih banyak orang-orang yang duduk di situ.

Day 1: First stop Museum Tsunami Aceh

Pagi itu sampai Kota Banda Aceh, singgah pertama di Museum ini, koq ya muka sedih. Maklum, 2004 kala itu saya baru saja tamat SMA, masih terasa getaran gempanya sampai ke Medan. Tak berapa lama, semua media TV menyiarkan gelombang tsunami terjadi di Aceh dan menyapu rata daerah semenanjung pantai kota Banda Aceh. Semengerikan itu bencana yang langsung mereka alami(para korban) saya yang cuma mendengar saja pun merinding sampai tadi begitu video-video bencana itu diputar.

Bangunan cantik ini menjadi iconic ketika anda siapa saja yang berkunjung kemari. Dengan harga tiket yang masih murah meriah Rp. 5000, boleh jadi wisata sejarah edukasi untuk masyarakat.






Day 1: 2nd stop and so on, many spots for tourism, for eats, for knowledge.

1. PLTD Apung, bekas kapal dari PLN yang terhempas dari laut lepas krn peristiwa tsunami sampai ke perumahan warga. Sekarang dipugar menjadi objek wisata dan museum pembangkit listrik. Bagus untuk menambah pengetahuan anak maupun dewasa.




2. Lem Bakrie, restoran nasi kambing yang pernah didatangi presiden Joko Widodo, sedap sangaattt... Must try kalau ke Banda aceh, worth-it harga dan rasa. Masakan khas aceh.



3. Solong Coffee 1974, ulee kareng, ya allah Sanger dan roti kaya nya enak kaliiiii,, murah pulak.

Selanjutnya, kami gerak check in hotel, lepas bersih dan siap-siiap ke spot berikutnya. Stay tuned.

PS: selera makan semakin tinggi berada di sini, ampuuunnn HAHAHA


Day 1: 3rd stop and spots. Backward to remembering tsunami aceh.

These Masjid are most iconic from the tsunami itself.

1. Masjid Baiturrahman, the famous, must visit place in Banda Aceh. U know the history, right?!



2. Masjid Rahmatullah, Lampuuk, Masjid yg berdiri kokoh di tengah desa, satu2 nya bangunan yg masih utuh ditengah bencana tsunami, disisakan beberapa bagian yang rusak untuk mengingat kembali peristiwa Tsunami 2004. Di tambah menara tinggi, yang tingginya sama dengan gelombang tsunami.

3. Dream life Beach, pantai biru cantik, tapi ada larangan tak boleh berenang, spot foto-foto semua manusia, ada cafe dan juga ayunan aduhai.


4. Sate Apaleh, Geurogok, hmm sate matang, pakai nasi dengan sop. Yah sesuai selera lah ya.

Malam pun berakhir dengan manis, di tutup dengan tiba-tiba minta ke toilet dengan segera. Ya paham ajalah ya. Ok see you tomorrow, bye 👋.

Capek banget. Tapi happy.

2. Kota Sabang, Pulau Weh

Day 2: More beaches, more happiness.

Hari kedua kami checkout selepas sarapan dari hotel, langsung menuju kedai kopi yang menyediakan kopi coklat terbaik di Banda Aceh, memang sedap. Kemudian tancap gas menuju pelabuhan untuk menyebrang ke Sabang.

Pukul 11 pagi gerak jam 1 siang sampai di Sabang.
Kami segera mencari tempat makan siang terbaik di Sabang. Alhamdulillah dapat kari kambing sedap, rehat sebentar dan sekitar pukul 2.30 petang kami gerak lagi menuju pantai sumur tiga, duh warna air lautnya turquoise jernih. Cantik sekali!!!





kota sabang dan ketenangannya

Tidak jauh dari situ kami ke benteng Anoi itam, laut biru, tenang dan bersih. Tak lama pukul 5 petang kami beranjak lagi menuju penginapan di pulau weh paradise.

Pantai Anoi Itam

Kejar foto sunset, dan segera beres-beres untuk makan malam. (Yang belum tau makan apa dan dimana haha).
Sunset di belakang penginapan kami

Note: Kalau liburan ke pantai, usahakan bawa sendal jepit, topi dan juga sunscreen, dan kawan yang ikhlas menjadi photographer, supaya foto-fotonya banyak dan juga estetik cantik. Tambah lagi pandai menyetir haha.


Day 3: First Stop Turquoise View


We are visit the famous turquoise blue sea views.
Dari penginapan kami cari tourism object yang dekat-dekat dulu, kira-kira ke sini.

1. Gua Sarang
Naik boat sekitar 250rb/boat boleh sampai 8 org. Keren utk foto2, yg ada phobia Naik boat atau encok kram kaki tidak disarankan. Sebab Naik turun tangga menuju boat, very exhausted.




gua sarang burung wallet



2. Titik 0 kilometer
Ini sih must visit, sebenarnya supaya tau aja tugu 0km nya Indonesia, dan saya salah prediksi, kirain tugu nya itu berada di pinggir pantai rupanya hahaha.



buah rumbia dicampur untuk rujak khas aceh


Next trip... Mari kita susuri lagi Pulau Weh ini weiiii...

NB: Makan siang jangan lupa di sekitar tugu aja, sebab ada rujak khas aceh yg tak ada di tempat lain.


Day 4: Last day,,,, huuhuhhu sad

Maunya ya kan liburan terus apalah daya bukan pewaris tapi perintis.
Di hari terakhir spot yang dilalui yang ada di foto2 ialah:

1. Tugu merah putih
Ya tugu peringatan aja sih, depannya ada kedai kopi Acirasa

2. Ujung kareung
Cantik warna pantai nya, banyak karang batu jadi hati2.

kami balik menyeberang ke kota Banda Aceh karena bus balik ke Medan adalah malam hari, jadi kami puaskan dulu dari tengah hari sampai menuju malam di sini, jadi ngapain aja kami di sini, ini dia 

3. The famous ayam pramugari
Lokasi dekat bandara, jadi bisa lihat pemandangan pesawat landing atau take-off kalau beruntung, ada sawah2 juga yang cantik. Rasa enak 8/10, harga lumayan.



4. Mata Ie
Lokasi pemandian mata air, yang kebetulan kami datang malam harinya hujan, jadi airnya butek, kurang ok untuk foto2. Banyak monyet hati2 sama barang2.


5. Kupi khop
Saya gak minum kopi jadi makan pizza tungku aja,, enak, fresh from the oven, harga ya worth to buy, bisa untuk 8pc.


CONCLUSION:

Banda Aceh dan Sabang itu Panas, kulit saya belang setelah pulang dari sana hehe, pakai baju yang nyaman dengan warna yang aman, seperti putih, hitam, abu-abu, atau pastel, topi dan sunscreen jangan lupa. 
Banyakin bawa uang cash, sebab tak banyak tempat yg tersedia pembayaran dengan card dan QR code.
Sewa motor langsung dari Banda aja kalau mau ke sabang sekalian biar gak ribet. 
Last but not least, jangan salah penginapan saat di Sabang sebab ada beberapa tempat yang tidak menyediakan makanan kalau malam-malam.
Jangan kalap makan dan belanja ya, sekian dulu.

NB: untuk foto-foto lainnya silahkan mampir ke instagram saya.

Sampai jumpa di jalan-jalan selanjutnya. Hehe












Banda Aceh-Sabang: Wisata Sejarah dan Pantai yang Membahana Banda Aceh-Sabang: Wisata Sejarah dan Pantai yang Membahana Reviewed by Ceritajalan.com on April 24, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terimakasih sudah memberi komentar dengan sopan

Diberdayakan oleh Blogger.