Perjalanan menuju ke objek wisata ini, saya merasa seperti jalan-jalan di wilayah SUMUT, kontur wilayah mirip seperti kita ke Berastagi. Tapi lebih "quiet", sepi, lancar, jalanan juga tidak terlalu lebar. Udara sejuk, pepohonan hijau rindang di pinggir kanan kiri bahu jalan, rumah pedesaan yang cantik nan asri. Duh, keren lah Indonesia.
Tujuan ke wisata ini adalah karena kak Vi sebagai host saya di Bali mengajak tamasya bersama rombongan TK anaknya, jadi ya sekalian saja. Kebetulan ini adalah hari terakhir saya liburan di Bali, jadi lah saya ikut.
Tempat ini memang dikonsep untuk wisata alam dengan banyak kegiatan outdoor, edukasi alam, termasuk berkegiatan indoor, banyak fasilitas yang ada di dalam wisata ini, seperti camping, wahana permainan, area khusus anak, ada juga beberapa restoran, bisa juga digunakan untuk kegiatan outbond dan gathering dan lainnya.
The Sila’s Agrotourism adalah penyedia lokasi rekreasi dan pendidikan dan tenaga lapangan baik fasilitator maupun outdoor equipment / teknical support bagi kebutuhan pelatihan dan kegiatan luar ruang ( outbound / adventure trip /outing program ) di Bedugul – Bali. Apa pun kegiatan anda di luar ruang, sangat lengkap seperti field, jungle, wild life, gunung – hutan. Alamat: Br. Batusesa, Ds. Candikuning, Kec. Baturiti, Kab. Tabanan, Bali 82191.
Tidak banyak yang kami lakukan di sana, dikarenakan cuaca tak mendukung, di tengah hari hujan deras tak henti. hampir 3 jam kami stuck doing nothing, hanya duduk di resto, makan apa yang bisa di makan, untuk harga lumayan lah harga tempat wisata.
Baiklah ini dia hightlight selama di The Sila's.
1. Pagi hari masih cerah ketika kami sampai di sana. Masuk langsung dikasih minum jus strawberry hasil kebun dari The Sila's, hmmm segar. Area main luas sekali, anak-anak sangat senang berguling di rumput termasuk Oza.
2. Naik bianglala, untuk naik wahana harga tiket dibedakan dengan tiket masuk ya, tiket per wahana per orang adalah 15ribu rupiah, kita akan berputar pelan sampai ke puncak, dan pemandangan sangat bagus sekali dari sini, tak lupa foto donk, untuk anak dibawah 6 tahun perlu pengawasan orang tua/dewasa ya.
foto dari atas bianglala. |
3. Makan siang di salah satu resto, untuk menunya sih terlalu sederhana menurut saya, maklum mereka juga baru buka setelah lama tutup karena pandemi, jadi belum terlalu banyak prepare. Saya pesan bakso dan kentang goreng, begitu dihidang agak ajaib aja gitu, ternyata bakso mereka pakai lontong haha, ya bagus juga sih, biar kenyang dan rasnya ya enak juga.
4. Tak lama setelah itu hujan deras, kami tak bisa apa-apa selain menunggu. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk balik pulang duluan dari rombongan TK.
wahhhh, Bali kalau kata temanku tempat strategis mencari pacar Bule. Tapi setelah baca ini, aku lebih pengen makan bakso rasa lontongnya aja, gimana ka rasanya??
BalasHapusDi Medan belum ketemukan seperti ini
heheheheh
Kayaknya cuma singkat tapi ternyata di Bali bisa mengunjungi banyak tempat juga ya Kak kayak the Silas ini. Lihat bakso Lontongnya agak ajaib juga sih. Hihi
BalasHapusMenarik juga tempatnya 😁 duh jadi rindu ke Bali lagi. Boleh juga dicoba ke sini pas main ke Bali.
BalasHapusGalfok ama bakso pake lontong, wkwk. Bali memang nggak ada matinya soal wisata. Termasuk the silas ini patut untuk dicoba.
BalasHapusPas banget buat healing ya kawasan The Sila's Agrotourisme Bali ini, Eci dan Oza sekalian ikut rombongan murid TK anak Kak Vivi ya,, mantap ituu,, sambil menyelam minum sprite, hihi
BalasHapusBuat terus di Sumut kak,...maksudnya mulai dibuat kampanye ke arah ini
BalasHapusKelihatannya itu bakso enak deh rasanya. By the way, The Sila's itu apa artinya ya? Aku pikir awalnya seperti Pancasila karena ada kata Sila.
BalasHapus