Apa yang ada dipikiran anda kalau melihat sawah padi membentang luas sehamparan mata, kalau bagi saya sih, pemandangan sawah sebenarnya biasa saja, bukan underestimate tapi memang ini biasa bagi saya, kenapa karna waktu kami baru pindah ke daerah Medan deli, rumah ibu saya dibelakangnya masih ada sawah haha.
Nah bagaimana dengan tempat ini, yaps lokasi pemandangan sawah yang luas ini berada di kabupaten deli serdang wilayah kampung lama dusun denai lama, desa paloh naga, kecamatan pantai labu.
Lokasi ini sengaja dipilih pemerintah kabupaten setempat yaitu dinas pariwista, untuk mendongkrak nilai jual pariwisata yang ada di daerah tersebut, secara ekonomi memanfaatkan etnowisata daerah tersebut.
Etnowisata yang dimaksud adalah memanfaatkan lahan pertanian sebagai mata pencaharian utama penduduk desa tersebut, agar banyak pengunjung dan memajukan ekonomi mereka daripada hanya berharap dari hasil panen saja. Apalagi di era media sosial yang sedang hits, lokasi wisata ini menjawab kebutuhan feed untuk postingan media sosial anda.
Untuk ke lokasi wisata ini, saya datang menggunakan sepeda motor bersama suami, jarak tempuh waktu dari rumah kami sekitar lebih kurang 1 jam, karna lokasi wisata ini masih baru wajar saja disekelilingnya masih minim fasilitas, seperti toilet dan tempat bersantai, dipenghujung minggu tempat ini ramai sekali, saya datang di hari biasa yaitu rabu, makanya agak sedikit sepi, saya sengaja datang pada sore hari untuk memburu foto kala senja di pematang sawah.
Foto dengan pemandangan sawah yang alami nan hijau sangat memanjakan mata, tapi sekali lagi waktu kami datang kesana padi sudah mulai menguning pertanda sebentar lagi akan segera dipanen, tak apa. Toh, kami dapat juga berfoto dijembatan bambu yang cantik memanjang. Apa yang disuguhkan dari wisata ini tak lain hanya untuk memfasilitasi para pemburu foto sunrise, sunset dan bersantai di pinggir sawah, untuk menghabiskan waktu disini kurang lebih terserah anda kalau saya 1 jam saja sudah cukup, tergantung keinginan dan kebutuhan.
Untuk yang ingin wisata kuliner sepertinya belum terakomodasi karna hanya ada warung-warung sederhana, beberapa menjual aneka snack dan minuman ringan saja terletak di depan pintu masuk lokasi wisata. Masuk ke lokasi wisata cukup membayar 5 ribu rupiah per orang sudah termasuk parkir.
Sore itu terik dengan angin seppoi-sepoi, saya sangat sumringah melihat keadaan lokasi yang bersih. ditandai dengan peringatan-peringatan yang mereka (pengelola) letakkan di samping kanan jalan masuk. Jalan menuju lokasi jembatan bambu dari gerbang utama sangat baik dan harus jalan kaki, karna jalannya sudah disemen dan mulus. Buka mulai dari terbit sampai tenggelam matahari.
tiket masuk sekaligus parkir sepeda motor |
Sore itu terik dengan angin seppoi-sepoi, saya sangat sumringah melihat keadaan lokasi yang bersih. ditandai dengan peringatan-peringatan yang mereka (pengelola) letakkan di samping kanan jalan masuk. Jalan menuju lokasi jembatan bambu dari gerbang utama sangat baik dan harus jalan kaki, karna jalannya sudah disemen dan mulus. Buka mulai dari terbit sampai tenggelam matahari.
Gerbang masuk menuju area persawahan dan jembatan bambu |
Jaga kebersihan area wisata dengan membuang sampah pada tempat yang disediakan diareal sawah. |
Tempat duduk disediakan untuk rehat berada disisi kanan Kiri jembatan |
Akhir Dari jembatan bambu |
Baiklah ini adalah sebagian foto-foto saya selama berada disana, foto telah disortir dari 112 foto yang kami ambil haha, maklumlah.
Pergi pagi pulang petang |
Can you see the spot?! |
Santai sejenak |
Awal jembatan bambu |
Dan Kita pulang |
Setelah menyusuri jalan menuju lokasi dan sampai kami pulang, saya memperhatikan disekitar rumah-rumah penduduk, memang nyatanya selain bertani dan nelayan (dalam rasio kecil) mereka tak lagi punya pekerjaan lain. Bapak ke sawah dan ibu dirumah, terkadang ikut membantu pekerjaan disawah dengan berdagang seadanya. Jauh dari pembahasan politik Indonesia yang carut marut, mereka memilih hidup bahagia apa adanya.
Patut disyukuri, karena mereka mungkin Indonesia Dan Sumatra utara khususnya masih bisa bersumber makanan pokok, BERAS.
Tips Dan Saran ke Agrowisata Paloh Naga Kampung Lama :
1. Memakai alas kaki dan pakaian yang nyaman.
2. Tidak disarankan untuk berpiknik disini, Karna tidak ada pondok untuk leyeh-leyeh.
3. Membawa air minum sendiri
4. Tidak disarankan datang kemari, bagi yang tidak tahan panas matahari.
5. Membawa payung sebelum hujan Dan menangkal panas.
6. Bawa sunglasses
7. Bagi yang membawa anak-anak harus Dalam pengawasan orangtua.
Berikut video mulai dari perjalanan hingga sampai ketujuan.
Untuk info lebih lanjut follow IG Agrowisata paloh naga
Agrowisata Paloh Naga, Destinasi Wisata Baru bagi Pemburu Foto
Reviewed by Ceritajalan.com
on
Januari 24, 2019
Rating:
Tidak ada komentar:
Terimakasih sudah memberi komentar dengan sopan